Senin, 30 Juli 2018

Mendefinisi Ulang Mahasiswa Ideal


Mendefinisi Ulang Mahasiswa Ideal


Akhirnya kembali posting tulisan di blog ini, setelah hampir 7 bulan sejak tulisan pertama. Memang salah satu ilmu yang masih perlu saya perbaiki adalah konsitensi. Mohon doanya agar bisa lebih produktif ke depannya.

Memasuki akhir bulan Juli ini, beberapa kampus mulai disibukkan dengan agenda tahunannya yaitu penerimaan mahasiswa baru, tak terkecuali di Universitas Sriwijaya tempat saya berkuliah. Ribuan mahasiswa dari berbagai daerah, latar belakang, serta berbagai varian jalur masuk mulai berdatangan di wilayah sekitar kampus untuk mengurus berbagai hal mulai dari tempat tinggal hingga registrasi ulang.

Membahas soal mahasiswa baru atau yang biasa disingkat "maba" memang akan melahirkannya banyak topik menarik; seperti isu UKT, beasiswa, senioritas saat pengenalan kehidupan kampus, sampai bagaimana tips menyusun rencana studi. Namun yang ingin saya bahas dalam tulisan ini adalah hal yang sangat mendasar dan bagi saya penting untuk saya share dengan teman-teman maba agar dapat menyusun strategi yang tepat dalam mengarungi kehidupan kampus.

Sebelum memasuki kehidupan kampus lebih jauh, saya ingin teman-teman maba bisa menyempatkan waktu untuk coba menanyakan beberapa hal yang sangat dasar ini pada diri anda masing-masing : apa yang menjadi hobi anda? Buku apa yang sering anda baca? Kegiatan seperti apa yang sebenarnya anda senangi? Bagaimana kondisi finansial anda saat ini? Pekerjaan apa yang sebenarnya yang cocok dengan anda? Serta pertanyaan-pertanyaan sejenis lainnya yang berhubungan dengan konsep diri.
Sumber gambar https://www.plukme.com/post/konsep-diriI1dEVxQ

Barangkali beberapa dari teman-teman maba bertanya untuk apa sebenarnya kita perlu memetakan konsep diri? Dan tentu, apa sih pentingnya kita mempunyai konsep diri bagi kehidupan kampus? Untuk menjawab hal tersebut, sebelumnya saya ingin mengajak teman-teman untuk mendefinisi ulang kembali dengan apa yang kita sebut sebagai mahasiswa ideal. Kira-kira, sebelum membaca tulisan ini, apa yang ada dalam benak anda tentang mahasiswa ideal? Mahasiswa ber-IPK di atas 3,6 kah? Mahasiswa yang cepat lulus kah?

Jika itu yang ada dalam benak anda, maka anda tidak salah. Itu memang salah satu kategori mahasiswa ideal. Tapi yang perlu digarisbawahi adalah bahwa bukan itu saja bentuk dari mahasiswa ideal. Yang kerap kali keliru dalam pemahaman maba adalah kurangnya referensi berbagai tipe mahasiswa ideal sehingga tidak sedikit mahasiswa yang menjalani kehidupan kampusnya secara monoton dan tidak memaksimalkan potensi yang sebenarnya ada dalam dirinya. Hal ini karena setiap mahasiswa memiliki potensi yang berbeda-beda dan tentu saja akan memiliki konsep ideal yang berbeda, membutuhkan treatment yang berbeda, serta sarana aktualisasi diri yang berbeda tergantung konsep dirinya masing-masing.

Untuk lebih memudahkan teman-teman maba menangkap ide saya, silakan jawab contoh pertanyaan ini. Apakah seorang yang punya jiwa wirausaha harus masuk Fakultas Ekonomi? Bagaimana dengan mereka yang punya bakat entrepreneur tapi justru masuk Fakultas Ilmu Komputer? Apakah lantas itu mematikan potensinya? Tentu ada banyak dari teman-teman maba yang mengalami kasus seperti ini dan kemudian langsung berkesimpulan bahwa dirinya salah jurusan.

Padahal bumi yang kita singgahi ini amat sangat luas untuk menampung berbagai varian jenis manusia. Teman-teman yang punya jiwa wirausaha namun masuk Fakultas Ilmu Komputer adalah orang-orang yang punya potensi paling besar untuk mengambangkan dunia startup. Atau misalkan teman-teman yang memilki kelebihan dalam bidang IT yang justru masuk Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, teman-teman bisa memanfaatkan kelebihan yang kalian punya serta memaksimalkan tools-tools yang kalian dapatkan di perkuliahan untuk mengembangkan beragam metode pembelajaran berbasis teknologi. Dengan konsep berfikir seperti ini maka teman-teman bisa tetap mengembagkan keahlian sembari menikmati pembelajaran di jurusan masing-masing karena menjadikan dua hal tadi sebagai kombinasi potensi yang saling berkaitan dan tidak terpisahkan.

Maka dari itu, yang perlu teman-teman maba pahami bahwa ada beragam bentuk mahasiswa ideal dan silakan identifikasikan diri termasuk di tipe manakah kalian. Setidaknya menurut saya ada 3 tipe mahasiswa ideal yang saya klasifikasikan berdasarkan pengalaman di kampus, diantaranya :

1. Tipe Akademik

Tipe akademik merupakan mahasiswa yang memiliki konsen untuk mendalami berbagai hal yang sesuai dengan jurusan yang ia tempuh, memiliki rasa tanggung jawab keilmuan yang tinggi, serta biasanya mereka adalah orang yang cenderung “achievement oriented”. Jika teman-teman merupakan siswa yang sering mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI), olimpiade, atau berbagai lomba keilmiahan sejenis, maka besar potensi teman-teman untuk menjadi mahasiswa dengan akademik yang ideal.

Beberapa hal yang bisa menjadi standar mahasiswa tipe ini bisa dikategorikan ideal antara lain : memiliki IPK yang relatif tinggi, masa studi yang efisien, memperoleh beasiswa, serta aktif mengikuti berbagai lomba maupun forum keilmuan di tingkat universitas, nasional, bahkan hingga internasional. Cukup banyak contoh mahasiswa ideal tipe ini, namun saya ambil satu contoh yaitu Putri Adelia, Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) Utama Fakultas Ekonomi 2017 yang juga Mawapres ketiga Unsri 2017. Saya contohkan beliau karena di angkatan saya yaitu angkatan 2014, Putri merupakan salah satu yang paling memenuhi standar di atas. Saya harap teman-teman yang memproyeksikan diri menjadi tipe akademik bisa menelusuri profil beliau di intenet.

2. Tipe Wirausaha

Tipe ini merupakan mahasiswa yang memiliki jiwa wirausaha yang tinggi. Mereka memiliki kemampuan yang baik dalam membaca peluang, mampu memanajemen waktu dengan baik, dan biasanya merupakan orang yang memiliki skill khusus dengan nilai jual yang tinggi. Skill tersebut tak mesti harus sesuai jurusan yang ditempuh, namun bisa saja skill yang tidak berkaitan dengan jurusannya.

Jika kalian semasa SMA telah berjualan seperti menjual pulsa, makanan ringan, ataupun aksesoris, atau di rumah kalian telah terbiasa dengan kegiatan jual beli karena orang tua berwirausaha; maka tipe mahasiswa wirausaha cocok untuk anda kembang sebagai konsep diri ideal anda.

Lain hal dengan tipe akademik, tipe wirausaha hanya memilki satu standar yang bisa membuat mahasiswa ini terkategori ideal. Standar itu adalah mereka yang sembari kuliah telah membuka usaha milik sendiri dan beroleh omset yang setidaknya cukup untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Contoh mahasiswa yang paling ideal untuk tipe ini adalah kak Ragil Pamungkas, mahasiswa Fakultas Pertanian Unsri angkatan 2012 yang saat ini telah memilki beberapa cabang usaha dengan omset hingga jutaan rupiah per hari.

3. Tipe Aktivis

Tipe aktivis ini merupakan mahasiswa yang berkecimpung dalam organisasi, baik internal maupun eksternal kampus. Ataupun juga mereka yang aktif dalam berbagai gerakan sosial, lingkungan, maupun pendidikan. Mereka adalah orang-orang yang terbiasa kritis, senang bersosialisasi, memiliki empati yang tinggi terhadap sesama, serta cenderung anti-mainstream. Teman-teman yang semasa SMA menikmati rutinitas sebagai pengurus OSIS, Paskibra, LKK, dan organisasi atau kegiatan sejenis lainnya bisa meneruskan pengembangan dirinya dengan menggunakan konsep diri tipe ini.

Nah, barangkali tipe ini yang kerap masih jadi pro kontra bahkan di kalangan mahasiswa itu sendiri. Seringkali kita melihat para aktivis ini dianggap sebelah mata karena kerap dibenturkan dengan fakta bahwa rata-rata mereka memiliki masa studi yang lebih panjang dibanding yang lain. Padahal untuk menilai para aktivis ini kita harus menggunakan perspektif yang berbeda. Aktivis memiliki kosep idealnya tersendiri dengan beberapa kualifikasi seperti : memiliki riwayat karir organisasi kampus yang baik diiringi dengan karya dan kontribusi nyata yang berdampak besar bagi masyarakat atau setidaknya lingkungan kampusnya sendiri, memiliki jaringan dan relasi yang luas, serta mampu aktif baik di dalam maupun di luar kelasnya (memiliki nilai IPK yang relatif baik meski tidak harus besar). 

Ada begitu banyak juga contoh mahasiswa ideal tipe ini. Jika dalam skala Unsri saya barangkali akan mencontohkan salah satu rekan seperjuangan saya kala di BEM KM FT Unsri yaitu Agus Adi Putra, mahasiswa Teknik Mesin Unsri angkatan 2014. Beliau merupakan Kepala Dinas Kajian Strategi dan Advokasi BEM KM FT 2017, aktif juga sebagai relawan di lembaga Sinergi Sriwijaya, dan yang tak kalah penting adalah prestasi akademiknya yang juga memuaskan. Atau jika bicara skala nasional maka saya akan mencontohkan Gubernur DKI Jakarta saat ini yaitu Bapak Anies Baswedan yang semasa kuliah pernah menjabat sebagai ketua Senat Mahasiswa di eranya.


Tentu saja ketiga tipe ini merupakan versi saya, dan jika kalian tanyakan pada orang lain barangkali akan menemukan jawaban yang berbeda. Juga yang menjadi catatan adalah kalian bisa saja mengombinasikan dua atau keseluruhan tipe ini, tergantung kemampuan kalian mengonsep dan memanajemen diri kalian, meski saya belum menemukan role model yang tepat di kampus Unsri yang bisa dikategorikan ideal dalam 3 hal tersebut.

Lalu bagaimana teman-teman bisa menemukan konsep diri yang ideal bagi kalian? Saya juga memiliki 3 tips yang barangkali bisa membantu teman-teman dalam mengembangkan potensi yang ada dalam diri kalian.
  • Open Minded

Bersiaplah menjadi pribadi yang bisa mendengarkan berbagai saran dan masukan, biasakan diri untuk melihat suatu peristiwa atau fenomena secara menyeluruh, serta adil dan objektiflah dalam menilai. Sehingga teman-teman bisa memilah informasi yang didapat dari berbagai sumber dengan tepat dan bisa menjadikannya sebagai kerangka berfikir yang realistis. Dan pada akhirnya teman-teman bisa menempatkan posisi secara tepat.

Ingatlah, dunia akan terlihat indah jika kita mau membuka mata atas semua peristiwa yang telah terjadi, dan berbagai kemungkinan yang akan terjadi. Jika kita memilih untuk menutup mata maka tidak akan kelihatan karena gelap :D

  • Perbanyak Referensi

Hal ini bisa dilakukan dengan meperbanyak bacaan, menonton berbagai video, ataupun rutin memperbaharui informasi melalui berbagai media. Sehingga teman-teman menjadi kaya akan gagasan dan mempermudah kalian untuk menghasilkan karya yang orisinil.

  • Bergabung ke dalam Organisasi atau Komunitas Terkait

Hal ini tak lepas dari kodrat kita sebagai makhluk sosial, sehingga kehidupan kita amat sangat dipengaruhi dengan kondisi lingkungan sekitar. Maka penting bagi teman-teman agar menentukan organisasi atau komunitas mana yang tepat untuk menjadi wadah bagi kalian dalam mengembangkan diri. Fungsi teman-teman bergabung dalam suatu organisasi agar kalian mendapat orang-orang yang bisa me-supervising perkembangan kalian, memberikan arahan yang tepat, mengingatkan jika kalian mulai out of the track, hingga memotivasi saat kalian berada di titik jenuh.

Barangkali itu sedikit yang bisa saya share. Poin intinya adalah bagaimana teman-teman maba bisa sesegera mungkin menemukan kosep ideal diri kalian masing-masing, sehingga akan menghasilkan anda yang ideal sebagai seorang MAHASISWA.


Rahmat Akurizki
Menteri PPSDM BEM KM Unsri Kabinet Bangga Sriwijaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar